Halaman

Minggu, 16 Maret 2014

Maaf dan Memaafkan

     Berbicara tentang meminta dan memberi maaf, ada dua hal yaitu pemberi dan penerima luka karena bagaimanapun juga dua orang ini adalah pokok pembahasan. kita selalu dipersulit rasa galau yang mendalam dihati kita, bagi si pemberi luka mungkin ada dua hal yang mendasar dalam dirinya yaitu memberi luka secara sengaja dan memberi luka secara tidak sengaja dan inilah terkadang membuat hati dilema antara meminta maaf atau tidak karena pada hal yang paling mendasar adalah back to personality, jika memang si pemberi luka ini adalah seorang yang angkuh, kejam atau memang sudah terbiasa memberi luka mungkin kata maaf itu tidak pernah ada dalam pikirannya, namun beda lagi jika memang kesalahan disengaja namun pada dasarnya ia adalah seorang yang pemikir dalam bersikap alias tidak enak jika seseorang marah padanya kemungkinan dia akan memiliki sebuah dilema dalam hatinya untuk meminta maaf atau tidak. Meminta maaf mungkin mudah namun meminta maaf secara tulus lah yang sulit karena seseorang biasanya dibebani oleh sebuah rasa gengsi untuk meminta sesuatu terlebih dahulu, takut dikatakan seorang pengemis maaf yang sebenarnya tidak ada salahnya juga jika kita meminta maaf terlebih dahulu meski jelas saja kita tidak salah karena permintaan maaf akan membuat utuhnya kembali keretakan dalam sebuah hubungan namun tidak berarti juga karena "Maaf" sebuah hubungan akan kembali namun itu juga kembali ke personality masing-masing, kalau Dirraffalways sih yaa.. mending meminta maaf terlebih dahulu, gak peduli mau dimaafin atau nggak.. setidaknya kita sudah berusaha untuk memperbaiki sebuah hubungan meskipun dirasa kita tidak pernah melakukan kesalahan, Tuhan masih tau kok mana yang bener dan salah, maaf itu tidak mengurangi image kok, dan karena kita juga tidak tau mana yang sebenarnya salah maka sebaiknya kita meminta maaf terlebih dahulu karena hakim yang paling adil adalah Tuhan..jadi lebih amannya kita meminta maaf terlebih dahulu. ok?!
         Pemberi luka sudah dibahas, sekarang kita akan membahas si penerima luka. Semua orang juga tau kalau memberi maaf itu adalah sangat sulit karena menyangkut luka yang tertancap dalam,menghapus dendam atau mengesampingkan dendam adalah hal yang sulit untuk masalah penyakit hati, namun jika si penerima luka memberikan sebuah Maaf secara tulus mungkin itu adalah hal yang benar-benar patut untuk di acungi 4 jempol. Bagaimanapun hal ini juga tidak lepas dari rasa galau dan back to personality, Yeah! hal galau yang mendasari yaitu galau antara memaafkan sebuah kesalahan yang membuat hati sakit sekali..seorang yang jahat sudah melukai hati dan seorang itu juga dengan tega menancapkan sebuah pedang dengan seribu duri yang memenuhi tepiannya! namun ketika si penerima luka ini berpikir tidak ingin memaafkannya..dia kemudian di galaukan oleh perasaan nya sebagai manusia yang masih mempunyai hati nurani.. berpikir bahwa jika dia masih memiliki hati nurani, namun jika memaafkan..bagaimana hatinya yang telah terluka????
              Dirraffalways juga berpikir bahwa Meminta dan Memberi maaf adalah sulit, sebenarnya bukan itu..tapi Ketulusanlah yang sulit. bahkan ketika kemarin sore melihat sebuah berita bahwa seorang mahasiswa dibunuh oleh mantan pacarnya namun si Ibu memaafkan pelakunya.. hati ini serasa menangis..bagaimana bisa seorang yang jahat itu tidak berpikir secara manusia? bukankah sejahat-jahatnya manusia itu masih memiliki hati nurani?? tidak mungkin jika tidak punya!! mulai sekarang..kita harus saling memaafkan..karena memaafkan itu memberi sedikit ruang untuk kesempatan orang itu berbuat baik.. memaafkan adalah sebuah pemberian sedikit ruang untuk rasa benci,,karena ruang yang lain akan di isi dengan kesabaran kemudian rasa benci itu akan menipis lalu berubah menjadi rasa bijak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, tapi jangan nyepam ya ....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...