Saat sebuah hubungan dihadapkan dengan sebuah komitment untuk menuju
kehidupan masa depan, saat itu juga sebuah kepastian dituntut untuk
menjawab sejauh apa keseriusan yang ada pada diri pasangan. Pernahkah
kalian mendengar atau membaca statment "Cewek itu lebih suka kurus apa
lebih suka kepastian?" Tanpa berfikir panjangpun cewek yang normal pasti
akan memilih kepastian karena kepastian itu menentukan masa depan.
Siapa agent pemberi kepastian yang utama? jawabannya adalah Laki-laki,
dimana agent ini adalah kunci dimana suatu hubungan itu dapat berlanjut kearah keseriusan atau hanya dibibir saja.
Janji
adalah yang wanita tunggu,tetapi kepastianlah yang wanita inginkan. Kepastian!
Pasti untuk menjalani sebuah hubungan yang serius, Pasti untuk membawa si
wanita kedunia nya yakni keluarganya, Pasti untuk meminang, Pasti untuk
menikahi, Pasti untuk membahagiakan. Pertanyaannya adalah kapan kepastian itu
akan datang? Jawaban dari semua itu akan menjadi tidak pasti jika si wanita
bertanya pada si lelaki “Kapan” dan kemudian si lelaki menjawab “Pasti”, maka
secara otomatis yang ada di dalam pikiran adalah “iyaaa pasti itu kapan? Hari
ini, setelah ini, 1 jam lagi, 2jam lagi, besok, lusa, minggu depan, bulan
depan, tahun depan, dan seterusnya. Jawaban kepastian itu tidak ada yang tau
kecuali jiwanya sendiri. Apakah ini juga menyangkut kesiapan seorang lelaki
untuk membina sebuah keluarga? Belum siapkah? Hanya kata-kata dibibir sajakah? Atau
memang belum sempat?.
Wanita itu sosok yang lemah (penggambaran terdahulu) karena
itu wanita sering di anggap bodoh dengan menampung segala macam janji lelaki
tanpa sebuah kepastian, seringkali para wanita tidak bertanya kapan kepastian
itu menjadi sebuah kenyataan yang bisa untuk dirasakan.
Wanita
diam bukan berarti mereka tidak berfikir, tetapi mereka ingin dimengerti, lalu
bagaimana lelaki dapat mengerti dan memahami wanita jika mereka diam 1000bahasa? Renungkan dan
fahamilah. Ada teori dimana dikatakan bahwa “Jika wanita dihadapkan pada sebuah
problem, maka hal pertama yang akan dilakukan adalah mencari jalan keluar
ketimbang meledak-ledak terlebih dahulu.Berbeda dengan lelaki yang selalu
meledak-ledak terlebih dahulu ketimbang mencari jalan keluar dahulu”. Ada juga
yang menyebutkan bahwa “Wanita itu cinderung berfikir daripada lelaki yang
lebih mengutamakan emosi jiwa manusianya”
Wanita
itu untuk dibahagiakan, dan wanita itu layak mendapatkan yang terbaik. Karena mereka
rela berpura-pura bodoh hanya untuk menutupi kesalah pria yang dicintainya yang
selalu pandai untuk berkata-kata. Tapi tidak ada sosok yang lebih kuat daripada seorang wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar, tapi jangan nyepam ya ....