Halaman

Selasa, 26 Agustus 2014

Romansa Cinta Arabiyah

    Rumput hijau masih bergoyang-goyang di halaman rumah tua ini, ya.. cukup tua karena aku telah menghabiskan waktu dirumah ini sejak dari masa kecilku hingga sekarang, rumah kecil namun nyaman, tidak banyak yang kami punya namun cukup membuat kami bahagia, sempitnya ruangan yang mengharuskan selalu bertatap muka dengan penghuni rumah, aku bukan lahir di keluarga kaya tapi aku bukan juga dari keluarga miskin, kami cukup mampu membeli semua apa yang kami inginkan dalam hal harta kami diajarkan untuk menjadi orang yang bisa menempatkan diri agar kami tidak salah jalan dengan arti tidak sombong, berbicara sewajarnya dengan lawan bicara,dan hal ini kami mempelajari untuk hidup sederhana namun berkecukupan. Aku Ita anak kedua dari dua bersaudara, dan sangat manja
pastinya karena dimanapun yang berstatus anak terakhir pasti sangat ingin dimanja.
     Malam semakin larut namun tugas masih membabi buta berdemo untuk segera ku kerjakan, namun waktu sudah menunjukkan pukul 01 pagi dan pastinya mata ini sudah tidak segar lagi. "Hoaaaaamm" aku menguap karena sangat mengantuk, aku mengambil Hp ku dan mulai membuka Social media dan muncullah keisengan untuk membuka We chat sebuah aplikasi yang saat itu sedang tren dikalangan anak muda apalagi para jomblo pasti laku banget tuh aplikasi di pake untuk mencari orang diarea terdekat, tidak lama kemudian mesin pencari menemukan beberapa nama yang segera muncul dilayar untuk ku pilih menjadi teman, sebuah nama yang sebenarnya sudah pernah di dengar sebelumnya sih..biasa aja "Abdarrahman" namun ketika diperhatikan sepertinya bukan orang Indonesia, mungkin karena mata yang sangat amat mengantuk jadi jari dan otak bersekongkol untuk mengirimkan pertemanan. Ke esokan harinya kami mulai membuka percakapan, ternyata dia belajar di universitas yang sama dengan ku dan memang dia bukan orang Indonesia tapi dia berasal dari Libya, negara yang terkenal dengan mantan presidennya yang dibunuh oleh rakyatnya. well, aku kira dia itu orang kelompok kayak pembela islam gitu karena dia menumbuhkan jenggot ala-ala teroris yang diberita namun setelah kami chatting lama dan memutuskan untuk bertemu disalah satu restoran terdekat, akupun mulai kagum akan sosoknya karena dia sangat antusias dalam pembicaraan Islam karena dia juga beraga Islam "Subhanallah.. sesuatu banget" itulah kalimat yang tercetus dalam hati sanubariku, tubuhnya tegap,cukup tinggi dan muka nya pasti bukan muka Indonesia lah karena dia memiliki hidung yang mancung,hahaha. Al-qur'an adalah topik pertama yang kami bahas, kami saling bercanda gurau yang kurasa satu jam lebih kami telah berbincang-bincang namun kala itu waktu magrib tiba dan dia mengingatkan untuk sholat, itulah hal yang membuat hatiku bergetar kagum akan sosoknya setelah dia menyiramkan kesejukan arti surah dalam Al-qur'an yang dia bacakan sekarang dia mengajakku agar tidak lupa beribadah kepada-Nya.
       Waktu pertemuan kami kurang lebih 2 jam, dan akupun kembali pulang dengan perasaan suka cita karena aku tidak bisa memungkiri diriku bahwa aku merasa nyaman mengobrol dengannya. hari demi hari terlewati dan kamipun berencana untuk bertemu kembali dalam waktu dekat, benar saja janji pun terlaksana (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, tapi jangan nyepam ya ....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...