Halaman

Rabu, 29 Januari 2014

Hantu Lebay Pinggir Jalan

                Well, kota malang yang masih dengan cuaca hujan nya ini membuatku sedikit kesal karena harus berhujan ria untuk pulang pergi kampus, belum lagi kalau sudah telat dan harus menunggu sedikit terang untuk meneruskan perjalanan. Seperti biasa, hari itu aku ada kuliah malam hingga jam 21.00 sedikit menyesal karena mengambil kuliah malam tapi itu bukan kesalahanku sepenuhnya karena memang kelasnya penuh maka aku terpaksa menambahkan kelas malam kedalam KRS (Kartu Rencana Study), setelah kelas usai aku segera melangkahkan kaki ke parkiran tapi sepertinya cuaca malam itu sangat tidak bersahabat, terlalu dingin dengan disertai rintik-rintik hujan dan aku mempercepat langkah, ku kendarai motorku tanpa persiapan jaket pasti bakalan kaku nih sampai rumah. Untungnya hari itu aku tidak melihat apapun di
kampus, biasanya hantu alay kampus suka berjalan jalan di sekitar fakultas untuk menguping pembicaraan anak-anak yang sedang mengobrol atau yang sedang sendirian namun mereka nampaknya sedang sibuk untuk hanya berjalan-jalan. Gerbang kampus perlahan hilang dalam kaca spion, aku semakin jauh dan laju hingga di suatu jalan dengan lampu merah kudapati seorang nenek-nenek pucat menunduk terseok-seok menyebrang jalan saat itu dipikiranku hanya "Ini beneran orang apa bukan ya?" tapi klakson dari mobil membuatku tersentak ketika lampu hijau menyala, ternyata nenek itu manusia biasa "Syukurlah" batinku karena selama ini aku masih sulit untuk membedakan mana yang hantu dan mana yang manusia, mending kalo yang keluar itu hantu wujud hantu..lha kalo yang sama persis kayak manusia itu lhoo pas diliat kakinya ngambang. akhirnya kulajukan lagi motorku hingga saati itu aku melewati sebuah tanah lapang dengan banyak pepohonan,karena rumahku ini membutuhkan waktu 30 menit dari kampus dan melewati tanah lapang yang rumputnya setinggi jerapah dengan rapatnya.. heran juga sih nih kenapa orang mendirikan perumahan di atas bukit sih pake ngelewatin tanah-tanah kosong gitu?! hari itu entah karena aku sangat lelah atau apa, aku hampir terjatuh karena sesosok makhluk kering dengan muka yang sangat amat seram tiba-tiba menyebrang jalan dan berhenti di depanku menyeringai dengan gigi hitamnya dan sorot lampu memperlihatkan tulang wajahnya yang terhimpit oleh kulit tipisnya, lebih mirip dengan zombie yang kurus banget tapi badannya merangkak dengan kaki dan tangan yang panjang sungguh membuat bulu kuduk merinding kala itu.. sialnya hari itu adalah malam yang sangat amat banyak bertemu dengan makhluk aneh dimensi lain. entah mereka ada pesta atau gimana sih nih dijalan banyak banget.. ketika aku melewati sebuah sekolah aku harus menunggu segerombolan anak kecil untuk berhenti berlarian, "Hey..bisa minggir sebentar gak?" teriakku, mereka tidak mempedulikanku dan terus berlarian di depanku hingga sesosok perempuan melambaikan tangan pada anak-anak itu "Apaan lagi niiiih" gumamku.. aku segera cabut karena memang benar-benar rasa takutku itu sedang muncul,sepanjang jalan aku menemukan hal-hal aneh hingga di sebuah tanjakan ku lihat sebuah mobil mogok, seorang perempuan memberhentikanku "Mbaak maaf bisa tolong saya gak nyari orang yang bisa benerin mesin? saya sendirian" katanya, busyeeet apalagi nih,"Mbak orang bukan?" tanyaku tanpa basa-basi,"Ya iyalah mbaak..emang ada hantu yang bawa mobil?" jawabnya, pikirku iya juga sih.. "Tapi nyari dimana mbak..udah malem juga, tapi coba sih cari didepan mbak" akhirnya aku mengantarnya untuk mencari seseorang yang bisa membantu, bertanya ini itu pada orang-orang yang masih begadang di depan rumah dan akhirnya ketemu juga, aku mengantarnya balik ke tempat mobil mogok namun disana terlihat seseorang yang besar dengan dipenuhi rambut hitam,mata merah dan bau nya seperti sampah yang dibakar, sosok itu sedang duduk diatas mobil sambil melotot kearah kami dan kutau kalau itu bukanlah manusia karena memang sosoknya tidak terlihat normal, hujan dan hawa dingin semakin membuat seram malam itu namun aku memberanikan diri ketika mengantar si mbak lebih dekat dengan mobilnya "Mbak..saya langsung pulang ya" kataku, tapi malah si mbak minta nungguin karena gak berani sendirian dengan bapak-bapak yang mau nolongin "Itu kan udah ada anak nya mbak"jawabku karena si bapak itu membawa anak laki-lakinyanya sekitar umur 8 tahun "Tolong ya mbak" katanya, tapi yasudahlah aku menunggu sekitar 20 menit "Mbak ini udah malem..saya pulang ya" kataku "Bentar lagi ya mbaak.." pinta nya, ya memang sih nih mbak masih muda sekitar 27an sih..cantik juga jadi serasa gak tega "Wah gak bisa mbak"kata bapak-bapak itu, "Hihihihi" tiba-tiba orang yang di atas mobil itu meringkik.. ooohh jadi ini karena tuh orang hitem ya? aku berjalan kebelakang mobil dan mencoba memberanikan diri, membakar mood takut ku dan berkata "Heh.. kamu" sosok hitam itu menoleh dan melotot, "Bisa gak ganggu orangnya sudah dulu? kasian itu perempuan" kataku dengan nada sopan namun dia mengeram seolah seperti harimau yang lapar mau menyantap mangsanya "Turun saja, gak usah marah..jangan mengganggu manusia" setiap aku berbicara dia selalu mengeram hinga 10 menit aku seperti orang gila bercakap-cakap sendiri dan akhirnya dia berkata "Namanya dia siapa" dengan di ikuti erangan, "kalau sudah tau namanya turun ya?Janji dulu! jangan ganggu lagi"kataku, dan dia berjanji, lebay banget nih makhluk gangguin orang cuma mauu tau namanya "Mbak namanya siapa?" tanyaku,"Silvi mbak, itu makhluk apa mbak..tanya nya ketakutan" namun aku tidak mau merespon pertanyaan nya "Silvi, udah dengar kan? turun!" kataku, dia sempat menolak dengan erangan namun akhirnya dia berkata "dia buang kotorannya dirumah saya" hadeeeh apalagi sih ini..aku gak pulang-pulang nih, gerutuku dalam hati, "Yaudah maunya apa? jangan macem-macem" kataku, "Buang darah sembarangan nanti kalau sudah diganggu bangsa kami baru tau rasa!" jawabnya, "Mbak.. mending minta maaf aja deh mbak biar kelar.. mbak habis buang apa emang?" tanyaku, "Iya sih mbak tadi aku pulang dari kantor buang pembalut di jalan, habis aku lupa sih buangnya di toilet tadi..soalnya ku masukin tas dulu karena sampahnya di luar,tapi aku lupa yaudah aku lempar di jalan" jelasnya sambil menangis, "Yaudah saya minta maaf ya..saya gak tau..gak akan ngulangi lagi"pintanya memelas,"Iya iya sudah saya pulang"jawab sosok itu kemudian ia loncat ke semak-semak. yah gitu aja tadi make lama.."Yaudah mbak untuk pelajaran aja lain kali jangan gitu, coba hidupin mesinnya" dan benar saja mesinnya menyala dan aku langsung mengundurkan diri untuk segera pulang. semakin malam saja dijalan dan tentunya semakin rawan dengan banyak nya sosok yang berdiri dipinggir jalan namun mereka tidak sampai menahan perjalananku lagi,syukurlah..dan finally sampai juga aku dirumah meski sedikit terkena ceramah namun sepertinya aku tidak mampu menampung kata-kata dan segera pergi kekamar madi untuk bersih-bersih dan langsung tidur.
Ooooh sungguh malam yang sangat lelah dan menyita waktu, mungkin hal-hal kecil mulai harus diperhatikan mulai jangan buang sampah sembarangan karena dampaknya BANJIR dan MENGGANGGU MAKHLUK TUHAN LAINNYA, itu lebih bagus mungkin jika dampak nya ditambah 1 lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, tapi jangan nyepam ya ....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...