Ujian demi ujian aku alami dengan
penuh ketabahan, kini ujian sekolah akan di mulai, kenaikan kelas dan tahun
ajaran baru. Hari ini kelas sangat ramai hingga mampu membuat telinga terasa
bergema oleh canda tawa teman teman.
Bel tanda istirahat pun berbunyi, semua
siswa berhamburan keluar kelas, ada beberapa siswa yang tinggal di kelas, suasa
mendadak menjadi hening, tiba-tiba suara speaker terdengar berdenging dan
terdengan suara yag tidak asing yakni wakil kepala sekolah yang mengumumkan
bahwa salah seorang alumni SMA meninggal dunia karena kecelakaan, dan di harapkan
para siswa menyalurkan bantuan nya melalui bendahara kelas.
Terjadilah perbincangan antara
aku dan beberapa kawan lain nya, “Perasaan di SMA ini setiap tahun ada aja yang
meninggal ya” celotehku. “iya... padahal 4 hari yang lalu pengumuman orang meninggal,sekarang
lagi..? “sahut temanku.
Beberapa menit yang lalu memang
tidak terfikir olehku ketika aku berceloteh tentang mengapa setiap tahun di SMA
ini selalu saja ada yang meninggal, dan sekarang sesuatu terlintas di benakku,
sebuah pikiran negative tentang sekolah, Tumbal?? Apa iya? Aku berusaha menepi
kan pikiran buruk ini, akan tetapi rasa curigaku tidak bisa hilang begitu saja,
aku mulai berkonsentrasi dan tiba-tiba aku di hadapkan oleh kejadian yang
sangat luar biasa dimana dua orang temanku terbujur kaku tak bernyawa, salah
satunya memperlihatkan gigi depan nya yang lepas. Aku berusaha keluar dari
semua bayangan itu, namun aku tidak bisa.. seakan aku telah masuk dalam dunia
lain yang tak pernah terjamah oleh ku sebelumnya.
Sebuah rasa ketakutan yang membuat ku
berkeringat dingin, lalu aku merasakan sentuhan di bahu kanan ku, sebuah suara
memecahkan bayangan dari kedua mataku. “kamu kenapa” kata salah seorang teman
laki-laki yang memandangku dengan tatapan ingin tahu. “G’ apa2” jawabku singkat,
dan aku mulai bercerita dengan teman sebangku ku kalau beberapa detik lalu aku melihat
bayangan kejadian yang aneh, apa berikutnya adalah kedua temanku yang menjadi
korban? Entahlah aku tidak tahu pasti.
Dua tahun kemudian, setelah aku menginjak
kelas 3 SMA temanku bertanya, “Apa setelah ini giliranku yang mati? Liat masa
depanku..” (yaaah,,, aku mengetahui kelebihan ku ketika aku berusia 17th, dan
entah bagaimana orang orang di sekitarku mengetahuinya, mungkin karena aku
bercerita pada salah satu teman yang ember) ketika itu aku terkejut mendengar
pertanyaan yang sangat aneh, dua tahun lalu aku melihatnya terbujur kaku dan
sekarang orang itu bertanya sedemikian rupa! Dia duduk di sampingku dan
menyanyikan sebuah lagu “ Aku bisa membuatmu, jatuh cinta kepada mu meski kau
tak cinta kepada kuu....” dan dia bertanya “Kamu masih mengharapkan (....) ya?
kamu sama kayak aku”. Lalu aku berkata “kenapa kamu tanya gitu.. iya aku masih
mengharapkan dia, emang kamu masih mengharapkan si novi? Kamu jangan nyanyi
lagu galau,,nanti aku ikutan galau.
Beberapa menit kami bercerita, dia
bercerita dengan kata-katanya yang aneh dan selalu mengkaitkan semua dengan
kematian, dia juga bertanya hal yang seharusnya dia tidak bertanya padaku-..-
“Ehh.. kalau mati sebelum mandi
besar,dosa gak” -..-
“Terus kalau mandi besar do’anya apaan?” -..- (yaaaaah,,, emang lu kagak pernah mandi besar ya??jata ku dalam hati)
“Terus kalau mandi besar do’anya apaan?” -..- (yaaaaah,,, emang lu kagak pernah mandi besar ya??jata ku dalam hati)
“kalau aku mati.. ada yang
nangisin g ya?”
“Ehhh ... kalau orang minum, di
terima sama Allah gak sih?” (dia malah minta ceramah dari ku)
dan terjadilah gurauan “kalau
mati... bantuin aku nyadarin si (...)
yaaa. Terus jangan pernah nongol di depanku...” kataku dengan sedikit tertawa,
lalu dia menjawab “Emang kenapa? Kamu takut ya...? iyaa deh, tapi aku kalau
kangen masa gak boleh nyamperin temen-temen? Aku nyamperin kamu di dalam mimpi
aja deh,minta doa” Percakapan berakhir dan aku meninggalkan kelas, saat itu
belum waktunya pulang tetapi aku kabur dari sekolah,hahhaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar, tapi jangan nyepam ya ....